Senin, 22 April 2013

Jejak Karya_Puisi /8/


Warna Ke Seratus Satu
Oleh: Hesti Sartika

Ini kali ke seratus satu kau menggantung pelangi
persis dengan banyaknya warna yang membujur sehabis hujan
rintiknya deru bening hujan masih mengiringi kehadiran pelangi
dan kita duduk tersipu di antara bilah wajah
saling menatap bergantian
sesekali melirik lelangit yang malu-malu menyuguhkan setengah lingkaran
yang melukiskan banyak warna sekaligus membuktikan kuasa-Nya.
Barangkali, kita sering menepiskan segala tangis
di kala hujan, kau seakan tak terlihat basah sebab air mata
menyunggingkan senyum; isyarat “aku masih sanggup Nak”
dan aku mengajakmu duduk di sela sendu teramu di kalbu
menanti, menanti,
wajah pelangi yang penuh arti.
“Bahkan pelangi masih sanggup hadir, setelah bumi menangis”
jangan salahkan cerita tentang hidup kita yang penuh warna
seindah pelangi; Tuhan menakdirkan warna yang melintang
di lelangit basah kita.


















Fokus UMSU, 04 Februari 2013

Termaktub dalam buku Kumpulan Puisi Mimpi Pelangi "Mengeja Warna Jembatan Langit" oleh Dream Power Publishing sebagai Juara Harapan I (2013).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar