Kamis, 25 April 2013

Jejak Karya_Puisi /9/


Dalam Lara Peraduan
Ada yang sulit dijelaskan pada nalar
tentang ruas-ruas jalanan raya peraduan yang berakar
anak kecil yang mengais rezeki demi hari
hingga pada rambu warna-warni
yang mati lalu nyala kembali
pada waktu itulah kaki berderap letih
di tengah jalan terjal menuju impian nan sepi.


































Matahari Yang Pamit
Aku pamit pergi untuk sejenak
meninggalkan sebingkai dunia yang tak berjejak
bersembunyi di balik cakrawala kehitaman
mengubah cahaya jadi kelam.
Esok pagi ketika aku tak lagi terbit memberikan sepijar cahaya
jangan biarkan risalah menjadi akhiran
tapi semua adalah awalan dalam takdir.

Selamat Tidur (Cinta)
Pada langkah menggapai mimpi
berharap ada sesabit terang pada malam kelam
menjagamu saat makalah-makalah menjadi teman tidur
meski terkadang rerinduanku harus terbengkalai atas namamu
jua tak sulit diikrarkan tentang perjamuan sebuah pertemuan
menjelma sebuah harap untuk tetap bersidekap
selamat tidur ya cinta.

Antara Jawa-Sumatera
Terbentang sebilah garis lurus pembatas
memisahkan pada ruang-ruang pengharapan
ada cinta yang mendekatkan meski waktu menyulitkan
ada pertemuan yang merangkai impian
sering kegelisahan menyurutkan segala kantuk
aku menyebutnya cemburu disertai rindu
padahal ini hanya setumpuk ragu.

Fokus UMSU, 2012

Terbit di Harian Analisa Rabu, 19 Desember 2012.

1 komentar: